Jumat, 21 Mei 2010

bolos kuliah

Ini udah ga asing lagi dan sudah berkali-kali aku lakukan. Berbagai alasan pun dibuat menjadi sebuah masalah yang rumit. Penyebab utamanya adalah malas dan rasa bosan.
Alasan yang lain dikarenakan ga ada semangat, dosen/pengajar, teman-teman di kelas dan cuaca hati.
Jika cuaca hati lagi galau,risau dan gundah gulana menghinggap bener-bener bikin bad mood dan rasanya jantung tak berdetak,pikiran yang tidak rasional serta seperti patung yang hanya meratapi apa yang telah terjadi.
Pikiranku berpikir keras tentang semua kehidupanku, aku ingin berubah menjadi seputih melati. Sudah ga da lagi yang perlu aku pertahankan dan aku pun sadar ini sudah saatnya. Pemberontakan dalam hati mericuhkan pikiran, dengan segala upaya aku berusaha untuk tetap tegar dan kuat. Tak terasa air mata ku berlinang dalam keheningan malam, pada saat yang tak terduga dan menjadikan aku orang yang cengeng.
Sore ini, aku berangkat kuliah dan pulangnya ketemu ama orang. Sang ketua kelas ngusulin makan-makan aja di humz.rahmat. Kita sekelas bolos kuliah,yang ga berangkat Cuma sudan dan dedes. Setelah meeting di teras kampus seperti anak terlantar ditengah ujan, akhirnya kita semua berangkat. Dalam perjalanan malam ternyata hujan tambah deras hingga nyampe di rumah yang punya hajat basah kuyup, aku sempat mencuri waktu untuk berpikir dan keluarlah airmataku di tengah gemuruhnya suara hujan.
Penghuni rumah yang begitu ramah membuat hangat suasana, kita pun betah,nyampe di humz.rahmat jam setengah 8 malam dan ngobrol mpe jam 9. Sang ketua kelas, Bang ipul terpaksa ngajak bolos coz kita ga punya waktu sama-sama lagi dan emang harus nyuri waktu kuliah untuk sebuah pengalaman dan kenangan yang begitu mahal. Yapz,perpisahan itu cepat atau lambat akan datang, 80% dari BA4 akan bubar jalan dan untuk kumpul bersama itu susahnye.
Waktu menunjukkan jam 21.00, ada yang udah ngantuk dan terpaksa mau pulang tapi ga enak udah ngerepotin numpang mau makan,malah ga jadi (kan mubazir udah hampir jadi lauknya). Rencana makan-makan pun berjalan dengan hikmah, maklumlah kita semua udah pada kelaparan. Hari pun mulai gelap, kita semua pamit ke rumah masing-masing. Jalanan sudah sepi dan hujan menjadi saksi

*.* Selalu ada yang dikorbankan untuk sebuah kebersamaan

Tidak ada komentar: