Jumat, 10 Februari 2012

Ketika Ego dan Hati kembali berdebat

Ini adalah masalah waktu, cepat ato lambat aku juga harus memilih. Mungkin dengan melepas semua anganku, hidup yang kujalani menjadi lebih baik coz berkurang 1 beban hidupku. Dari awal aku udah commite kalo kuliah lagi adalah keegoisan terakhirku.
Salah besar kalo aku Cuma diam saja di rumah, aku udah berusaha keras untuk melamar pekerjaan ke sana kemari. Dan setelah aku telaah ternyata mencari pekerjaan itu sangat sulit, kebanyakan harus ada orang dalam dan atau pake jalan pintas (pake duit), inilah realita hidup di abad 21….
Aku putusin untuk berhenti kuliah tapi hati belum ikhlas. Aku pengen jadi orang yang berilmu namun keadaan memaksaku untuk berhenti. Harus berakhir… usai sudah keegoisan hati, berakhir sudah perjalanku, gapailah harapanmu yang lain & hiduplah lebih baik.
Seakan-akan aku sudah tahu akan berakhir, aku gak terlalu akrab dengan teman-teman di kelas, cenderung sangat tertutup, selalu ragu-ragu dan setengah hati dalam bertindak.. ini memang berat, namun hidup ini belum berakhir.. masih banyak bunga-bunga harapan yang akan kudapatkan. Jangan sampai hidup yang mengendalikan kehidupan kita, menghancurkan segala keinginan kita lagi…
Pelajaran hidup 2 >>> Jangan pernah kau menari diatas keragu-raguan, kau akan terjatuh dan rasanya lebih menyakitkan daripada kau berhenti di awal. Kebimbangan dan keragu-raguan membuat kita plinplan dalam mengambil keputusan, maju mundur dalama bertindak dan membuat hidup kita serba setengah hati

The hardest ever in my life


Pasti semua orang bertanya-tanya kenapa aku berani mengambil keputusan yang sangat berat ini ? siapa sih yang gak mau sukses? Siapa sih orang yang mau gagal ??
Kalo dibilang sayang emang sangat disayangkan, aku berhenti dikala hari esok ujian, sikap yang sangat pengecut… mengalah sebelum bertanding. Kubulatkan tekad untuk mengakhiri semuanya, stop dan mulai dari awal lagi.
Dulu aku pernah terhenti berharap masih ada kesempatan untuk sekolah lagi. Di kala kesempatan itu datang bersama dengan bangkrutnya usaha mybro, aku tetap melangkah meraih kesempatan itu. Ternyata kesempatan untuk sekolah lagi hanya pembuktian bahwa aku bias mendapatkannya.
Kujalani dengan setengah hati, ragaku ada di sana tapi pikiranku entah kemana.. aku sadar itu. Keluargaku tak tahu menahu dan gak mau tahu apa yang kuinginkan, apa yang kulakukan dan apa yang kurasakan. Semua beban kupikul sendiri, sangat tertekan ...
Karena ibuku terlalu khawatir, aku gak pernah bilang kalo aku naik motor ke kampus, aku juga gak berani minta apapun pada orang tuaku, aku menjadi orang yang seakan-akan paling menderita. Tahukah kau… lidah itu tak bertulang dan seringkali apa yang keluar dari mulut kita tanpa sengaja menyakiti hati orang lain. Tusukan-tusukan itu membuatku semakin perih, tak tahan teraniaya dan rasanya ingin memberontak.
Aku punya keyakinan kalo orangtuaku akan menyetujui, namun sudah kukorbankan segala yang kupunya dan kutemui persimpangan yang memaksaku untuk membuat keputusan yang tak akan kusesali kelak.
Berbagai pertimbangan antara lain :
1.    Pengorbananku sangat sia-sia
2.   Kalo tetap kuliah, aku semakin tersiksa
3.   Aku masih punya impian-impian yang lain
4.   Aku kehilangan kesempatan untuk bergaul
5.   Melepaskan beban, focus untuk menjadi orang yang mapan
Dengan berat hati, kuputuskan untuk berhenti. Aku mengibaratkan sama seperti Harry Potter yang dihukum ama Dolores Umbridge ( Harry potter ke-5) menulis “aku tidak akan berbohong lagi” dengan menggunakan pulpen tanpa tinta sebanyak mungkin. Setiap huruf yang ditulis menimbulkan sakit, ternyata pulpen itu adalah  pisau dan isi tinta itu adalah darah, jadi yang harry potter tulis menggunakan darah dalam dirinya sendiri dan Semakin banyak tulisannya, semakin menyakitkan.
Aku semakin tertindas dengan sayatan hati yang makin banyak… apakah harus terus bertahan ??
Sama juga seperti orang yang sekarat yang sudah tidak punya harapan hidup, sangat tersiksa. Bertahan demi orang yang kita cintai dan ingin mengakhiri segala penyiksaan ini dengan senyum pergi untuk selama-lamanya.
Dengan melepas semua impianku, aku berharap bias menemukan yang terbaik. Terlalu banyak luka jika aku tetap bertahan, meski berat inilah keputusan yang kuambil.
Terimakasih sudah menjadi teman baikku melewati hari-hari yang membosankan, meringankan tugas-tugas yang harus kuselesaikan. Aku bersyukur mengenalmu, berbagi cerita denganmu, menghiasi hari-hari dengan canda tawa dan akupun sedih harus berpura-pura I’m okay.
Belum sempat untuk mengatakan aku senang berada disini. Maaf aku harus pergi meninggalkan mimpiku dan kehilangan teman-teman…inilah perjalanan hidupku yang terberat, melepaskan impianku untuk selama-lamanya tapi aku juga punya kesempatan untuk pergi kemana arah hidup membawaku.
Nyesel ato kagak??? Inilah adalah pilihan hidup, jadi jangan sesali segala yang telah terjadi…

Akhir dari keegoisan..
        Akhir dari pengorbanan
Akhir dari segala siksaan jiwa
        Akhir dari tekanan batin…

Dibalik predator




Ternyata disetiap laki-laki yang sukses selalu ada wanita yang kelelahan. Sebelum menikah adalah ibunya dan setelah menikah adalah istrinya. Kayanya predator gak akan menikah dan akan terus menyusahkan ibunya.
Sering kulihat keriput di wajahnya, kadang aku berfikir beliau menganaktirikan 3 anaknya yang lain… sangat pilih kasih dan membanggakan anak kesayangannya saja. Bukan karena kita anak manja dan tidak pernah melakukan segala pekerjaan rumah, tapi ada larangan keras dan selalu aja kena marah setiap kali kurang rapi, kurang bersih dan tentunya bikin patah semangat. Jadinya males duluan karena pasti selalu salah dimatanya, seakan beliau punya anak hanya predator seorang… he’s very the best & biggest troublemaker !!

Tears are falling


Aku menyerah…
Melepaskan mimpiku untuk selama-lamanya
Sudah kuputuskan untuk mengakhiri semuanya walau sangat menyakitkan…
Airmataku mengalir begitu deras..
Kuyakinkan diri I’m okay, always positif thinking & go ahead..
Walau udah nyiapin mental tetap aja airmataku jatuh juga..
Hatiku tak bisa dibohongi dan aku terlarut dalam kesedihan ini..
Mencoba untuk ikhlas dan mencoba untuk tegar namun akhirnya banjir airmata..
Parah bgt…

Dalam hidup ini kita selalu diarahkan untuk memilih
Iya atau tidak, lanjut atau berhenti..
Sebuah pilihan hidup akan selalu ada
Keadaanpun membaik dan airmata mulai surut
Dengan keputusan ini..
Mungkin ada yang bersorak gembira dan ada yang kehilangan…
Dan yang pasti hati ini terluka….